FAJAR, MAKASSAR– Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Kabupaten Toraja Utara, Sutrisno Parintak, resmi meraih gelar Doktor dalam bidang Ilmu Akuntansi dari Universitas Hasanuddin. Gelar tersebut diperoleh setelah ia berhasil mempertahankan disertasinya dalam sidang promosi doktor yang digelar di Aula Prof. Amiruddin, Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unhas, Selasa (5/8).
Disertasinya yang berjudul “Eksplorasi Makna Fraud: Studi Fenomenologi pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Daerah” mengangkat isu-isu strategis terkait potensi kecurangan dalam proses pengadaan barang dan jasa. Penelitian ini dilakukan di empat wilayah di Sulawesi Selatan, yaitu Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, Kabupaten Luwu, dan Kota Palopo, yang dipilih karena memiliki keterkaitan budaya dan geografis.
Dalam pemaparannya, Sutrisno menjelaskan bahwa penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya kasus fraud pada unit layanan pengadaan di sejumlah daerah. Dari penelitiannya, ia menawarkan sebuah model konseptual baru bernama Fraud Heptagon Framework, yang merupakan pengembangan dari teori sebelumnya, yaitu Fraud Hexagon Theory.
Model Heptagon ini menambahkan satu determinan baru yang disebut “Political Capture”, yakni kondisi di mana intervensi politik berperan besar dalam menentukan pemenang lelang dalam pengadaan barang dan jasa. Meski demikian, ia menekankan bahwa temuan ini masih bersifat konseptual dan memerlukan pengujian empiris lebih lanjut untuk dapat diterima sebagai model teoritis yang mapan.
Usai sesi tanya jawab dengan tim penguji dan promotor, Sutrisno Parintak dinyatakan lulus dengan predikat Cumlaude, meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4,00. Sidang tersebut dipimpin oleh Dekan FEB Unhas, Prof. Dr. Rahman Kadir, M.Si., dan dihadiri oleh Bupati Toraja Utara, pimpinan DPRD, serta sejumlah pejabat daerah lainnya.
Acara dilanjutkan dengan pelantikan dan penyerahan sertifikat kelulusan, serta arahan dari promotor, Prof. Dr. Syarifuddin, M.Soc.Sc., CA. Dalam pesannya, ia mengingatkan Sutrisno untuk tetap rendah hati, membumikan ilmunya, dan terus memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan daerah.
Menutup acara, Sutrisno Parintak menyampaikan harapannya agar disertasinya dapat menjadi kontribusi penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan, serta mendukung tata kelola pemerintahan yang bersih dan profesional di Indonesia. (*)