English English Indonesian Indonesian
oleh

Menuju Desa Energi Berdikari: Tim DEB Unhas Hadirkan Energi Terbarukan di Bontomanai

FAJAR, TAKALAR — Inovasi pemanfaatan energi terbarukan diwujudkan oleh Tim Desa Energi Berdikari (DEB) Universitas Hasanuddin melalui penyerahan teknologi panel surya dan pompa air listrik kepada masyarakat Desa Bontomanai, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar.

Program ini didanai Pertamina Foundation sebagai bagian dari dukungan terhadap transisi energi bersih dan pertanian berkelanjutan di kawasan pedesaan.

Teknologi yang diperkenalkan mengusung konsep agrivoltaic, yaitu integrasi antara pertanian dan pembangkit listrik tenaga surya. Sistem ini dirancang untuk mengatasi permasalahan irigasi di lahan jagung seluas lebih dari 20 hektare. Dengan menggunakan pompa listrik dan sistem irigasi sprinkler, distribusi air menjadi lebih efisien, khususnya di musim kemarau.

Acara bertajuk Musyawarah Serah Terima Teknologi digelar di Kantor Desa Bontomanai dan dihadiri oleh berbagai pihak, di antaranya:

Nurhayati, S.P., Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Takalar

Burhan Kadir, S.S., M.A., Kepala Subdirektorat Penyiapan Karir Universitas Hasanuddin

Agussalim, S.Hut., M.Si., Dosen Pendamping Tim DEB Unhas

Muhammad Aris, S.Sos., Kepala Desa Bontomanai

Kelompok tani Balangjaya, Karang Taruna, serta masyarakat setempat

Dalam sambutannya, Burhan Kadir menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat melalui teknologi tepat guna.

“Bukan hanya soal energi, tetapi bagaimana masyarakat bisa belajar, mengelola, dan berdaya secara mandiri,” ujarnya.

Sementara itu, Nurhayati mengapresiasi sinergi yang terjalin antara mahasiswa, dosen, pemerintah, dan industri. Menurutnya, kolaborasi ini menjadi contoh baik dalam menjawab kebutuhan nyata petani di lapangan.

Koordinator Tim DEB, Fajar Hidayat, menjelaskan bahwa teknologi yang diterapkan telah melalui tahap uji coba dan siap digunakan secara langsung oleh petani. Sistem ini memungkinkan pengairan dilakukan secara merata, hemat energi, dan tidak tergantung pada jaringan listrik konvensional.

Dalam kesempatan yang sama, dibentuk pula Kelompok Energi Baru Terbarukan (EBT) Desa Bontomanai sebagai unit pengelola sistem energi. Tim DEB Unhas turut menyerahkan buku pedoman operasional PLTS untuk memudahkan masyarakat dalam pemeliharaan, perbaikan ringan, serta penggunaan sistem secara mandiri.

Rangkaian kegiatan meliputi pemaparan teknis, diskusi bersama warga, serah terima perangkat, serta penandatanganan berita acara.

Dosen pendamping, Agussalim, menuturkan bahwa keberadaan program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga membentuk kesadaran lingkungan dan memperkuat kapasitas lokal.

Dengan hadirnya sistem energi surya dan kelompok pengelola di tingkat desa, Desa Bontomanai kini memiliki peluang besar untuk mewujudkan pertanian yang tangguh, mandiri, dan ramah lingkungan dalam jangka panjang. (*)

News Feed