Masuknya Dimas ke skuad Garuda Muda bukan kejutan bagi pecinta sepak bola usia muda. Penampilannya sepanjang musim Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-18 2024/2025 menjadi bukti konsistensinya di lapangan.
Striker bernomor punggung 93 ini mencatat 24 penampilan, mencetak 6 gol dan menorehkan 3 assist, serta mengantarkan PSM U-18 menjadi juara nasional.
Dimas lahir pada 13 April 2008 di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Sejak kecil, ia akrab dengan bola. Sang ayah, seorang mantan pesepak bola amatir, menjadi sosok inspiratif yang tak henti mendorongnya menekuni dunia sepak bola. Dimas kecil bahkan rutin diajak berlatih hingga ke Kota Palu, mengikuti berbagai turnamen kelompok usia.
Perjalanan Dimas dimulai dari akar rumput, dengan bergabung di beberapa Sekolah Sepak Bola (SSB) seperti SSB Persita Taupa dan SSB Labuan Beru. Dari sanalah bakat dan mental bertandingnya mulai ditempa.
Ia aktif mengikuti berbagai kompetisi usia muda seperti Piala Soeratin dan Liga Top Skor, yang membuka jalannya ke seleksi PSM Makassar. Dimas berhasil lolos seleksi ketat yang digelar di Palu dan masuk skuad resmi PSM U-18.
Uji Coba Jelang Piala Dunia
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menekankan bahwa keikutsertaan Timnas U-17 dalam Piala Kemerdekaan bukan sekadar seremonial. Turnamen ini dirancang sebagai simulasi menghadapi lawan-lawan tangguh di grup H Piala Dunia, yakni Brasil, Zambia, dan Honduras.
“Kita ingin Garuda Muda benar-benar siap. Lawan-lawan di Piala Kemerdekaan disesuaikan dengan karakter tim yang akan dihadapi di Qatar. Selain itu, kita akan kirim tim lebih awal untuk adaptasi suhu, cuaca, dan kondisi lapangan,” ujar Erick.