English English Indonesian Indonesian
oleh

Tere Liye Sindir Pejabat soal Bendera One Piece: Yang Memecah Bangsa Bukan Simbol, Tapi Kelakuan Kalian

FAJAR, JAKARTA — Penulis novel Negeri Para Bedebah, Tere Liye, angkat suara soal viralnya bendera One Piece yang dikibarkan di sejumlah aksi massa. Bagi sebagian pihak, bendera bergambar tengkorak khas bajak laut itu dianggap sebagai simbol makar dan disebut-sebut memecah belah bangsa.

Namun Tere Liye punya pandangan sebaliknya. Ia menilai tudingan itu tidak masuk akal, bahkan terkesan menyesatkan.

“Ciyus, gara-gara gambar ini elu bilang memecah belah bangsa?” tulisnya dalam unggahan yang beredar luas di media sosial.

Bagi Tere, mempermasalahkan gambar atau simbol seperti bendera One Piece hanya mengaburkan persoalan yang lebih besar. Ia menyindir sikap pejabat yang terlalu reaktif terhadap simbol, tapi diam terhadap ketimpangan dan korupsi.

“Kelakuan pejabat-pejabat ini mirip banget penjajah dulu. Dialah yang sedang memecah belah bangsa,” ucapnya tegas.

Ia menyebut rakyat hari ini sedang menyalurkan keresahan melalui berbagai bentuk ekspresi. Salah satunya lewat simbol yang viral. Dan dalam demokrasi, ekspresi semacam itu sah.

“Dan dalam negara demokrasi, rakyat berhak komplain, protes, marah,” kata Tere.

Simbol bajak laut, menurutnya, hanyalah simbol. Sama seperti bendera One Piece yang banyak digunakan anak muda sebagai bentuk sindiran, lelucon, sekaligus kritik. Menuduhnya sebagai ancaman negara justru menjadi lelucon baru yang menyedihkan.

Tere bahkan menegaskan, yang sejatinya memecah bangsa adalah praktik korupsi, pengkhianatan pada keadilan, serta sistem yang menindas.

“Indonesia itu surganya koruptor, oportunis, penjilat. Dengan 194 juta penduduk miskin,” tegasnya.

News Feed