Eksekusi ini memang menyisakan luka bagi warga. Tapi di sisi lain, hukum tetap harus ditegakkan. Polisi mencoba menyeimbangkan dua sisi itu: kerasnya hukum dan lembutnya kemanusiaan.
“Ini bukan perkara menang atau kalah, tapi bagaimana kita menjaga stabilitas sosial dalam pelaksanaan hukum,” ujar Andi Akbar lagi, sebelum meninggalkan lokasi eksekusi.
Senin itu, dua rumah memang telah rata dengan tanah. Tapi cara penegakan hukum yang lebih manusiawi menjadi pelajaran penting bahwa hukum tak selalu harus tampil garang. Kadang, ia bisa juga berbicara dengan pelan, sambil menampung tangis.(fad)