“Amnesti pada Hasto adalah semacam kebijaksanaan akhir. Presiden kini menyadari bahwa demokrasi harus diselamatkan dari kelakuan politik yang penuh dendam,” tegasnya.
Lebih lanjut, Rocky menilai keputusan ini sebagai sinyal bahwa Prabowo mulai menjauh dari orbit kekuasaan Jokowi dan berpotensi membangun kedekatan baru dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
“Prabowo kini dihadapkan pada pilihan politik besar: tetap bersama Jokowi atau merapat ke Megawati. Tapi arahnya sudah mulai terlihat jelas,” tandasnya.
Sebagai penutup, Rocky menggarisbawahi bahwa dinasti politik Jokowi kini tidak hanya menjadi ganjalan bagi PDIP, tetapi juga ancaman serius bagi kualitas demokrasi Indonesia.
“Dinasti Jokowi adalah halangan bagi demokrasi, bukan hanya hambatan bagi PDIP. Ambisi kekuasaan seperti tiga periode dan pencalonan Gibran adalah bentuk perusakan sistem,” pungkas Rocky. (*)