BGCC 2025 tidak hanya menilai cita rasa dan kreativitas, tetapi juga memperhatikan aspek kandungan gizi dari setiap hidangan. Dewan juri terdiri dari Chef Aaron Laksana (Jakarta), Chef Erwin, dr. Grace M Tombilayuk, Sp.GK (ahli gizi), dan Sitti Maswaeni (Area Manager Medical Sulawesi).
Konsep kompetisi didesain menyerupai program Master Chef, di mana peserta memasak dalam waktu terbatas di hadapan juri dan pengunjung mal. Selain kompetisi, Pertamina juga memanfaatkan momentum ini untuk mengintensifkan kampanye konversi LPG 3 kg ke Bright Gas melalui beragam program promosi langsung di lokasi acara. Program penukaran dua tabung LPG 3 kg dengan satu tabung Bright Gas 5,5 kg atau tiga tabung 3 kg dengan Bright Gas 12 kg kembali ditawarkan ke masyarakat.
Tak hanya itu, setiap pembelian tabung perdana dan isi ulang Bright Gas juga disertai bonus voucher MyPertamina senilai Rp50 ribu, dan voucher Rp25 ribu untuk isi ulang saja.
“Pertumbuhan penjualan Bright Gas di Sulawesi mencapai 9-12% pada 2025. Ini menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan LPG yang lebih aman dan bersih,” ujarnya.
Acara ini juga dimeriahkan dengan bazar UMKM binaan Pertamina, talkshow edukatif, permainan berhadiah. Selain itu ada juga pembagian makanan gratis untuk pengunjung yang mendaftar dan menukarkan kupon di lokasi.
“Pemenang kompetisi akan memperoleh hadiah uang tunai puluhan juta rupiah dan kesempatan mengikuti program kuliner internasional di Thailand,” akunya.
Salah seorang peserta, Aisyah mengatakan dia tertantang ikut kompetisi karena memang hobi memasak. Selama ini dia hanya memasak untuk keluarganya, namun dia ingin lebih banyak yang bisa merasakan makanannya. Dimana saat kompetisi pertama dia memasak ayam palekko. Olahan ayam pedas tersebut diterima oleh juri, sehingga lolos.