“Terima kasih banyak sudah berpartisipasi. Aisha Tennis Cup ini adalah turnamen yang kami jaring betul pesertanya. Karena kami melihat beberapa teman-teman sebelumnya yang ikut turnamen, kadang-kadang tidak mengikuti kelasnya. Misalnya atlet tiba-tiba ikut beginner, atlet PON tiba-tiba ikut di intermediette. Jadi kami lakukan seleksi secara ketat,” kata dia.
Ketua Paniti Aisha Tennis Cup 2025, Queensyah Azzahra Kirana S, menyampaikan, turnamen ini memang tidak untuk atlet profesional. Hanya sekadar wadah bagi para amatir untuk menyalurkan hobi dan seru-seruan.
“Ini sebenarnya bukan atlet. Kan banyak klub yang selama ini latihan, kayaknya rugi saja kalau misalnya tidak ikut. Ini pertama kali kami buat event yang tidak ada kategori silumannya, kami seleksi sesuai kategori,” ungkapnya.
Dia juga menyampaikan, meski bukan kejuaraan profesional, namun 98 peserta dari berbagai klub yang ambil bagian tetap diseleksi dengan ketat. Sehingga, dipastikan tidak ada yang bisa mencuri kelas dalam turnamen ini.
“Hari ini semuanya ril sesual kategori, ada 98 peserta yang dibagi ke dalam dua kategori, beginner dan intermediette. Jadi satu tim bisa mengutus beberapa pemain. Namun kami tetap seleksi,” tuturnya.
Dia juga menyampaikan, para peserta yang berhasil keluar sebagai juara tetap diberi apresiasi, baik hadiah, piala, mau pun uang pembinaan. “Kalau untuk apresiasinya, juara satu Rp5 juta, juara dua Rp3 juta, dan juara tiga bersama itu Rp2 juta, juga beberapa hadiah lainnya,” tutupnya. (wid)
