Alat ukur digital ini menjadi solusi penting bagi petani. Mengingat kondisi keasaman atau kebasaan tanah (pH) sangat berpengaruh terhadap penyerapan unsur hara oleh tanaman, alat ini memungkinkan petani memahami kondisi tanah mereka secara lebih presisi. Alat ini tidak hanya mengukur pH, tetapi juga kelembapan, suhu, dan intensitas cahaya.
Selain membagikan alat, mahasiswa juga memberikan edukasi mendalam mengenai cara penggunaannya serta solusi perbaikan tanah. Berbagai solusi seperti pengapuran, pemberian sulfur, penambahan bahan organik, hingga pemupukan berimbang juga dijelaskan untuk memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan hasil pertanian.
Melalui inisiatif ini, mahasiswa KKN-T Unhas berharap dapat mendorong petani lokal untuk lebih mandiri dalam pengelolaan pertanian mereka. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi lahan, petani dapat mengambil keputusan yang tepat dan mewujudkan pertanian yang berkelanjutan di Desa Nipa-Nipa.