English English Indonesian Indonesian
oleh

Gerakan Pangan Murah Diserbu Warga, Wujud Sinergi TNI dan Bulog

FAJAR, MAKASSAR – Ratusan warga memadati halaman Koramil Mamajang sejak pagi hari untuk mengikuti Gerakan Pangan Murah yang digelar oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) bekerja sama dengan Perum BULOG, Sabtu-Minggu, 2–3 Agustus 2025.

Program ini merupakan langkah nyata dalam menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan di tengah tantangan ekonomi masyarakat.

Kegiatan ini tidak hanya berlangsung di Makassar, tapi juga digelar secara serentak di berbagai kantor Koramil di wilayah Sulawesi Selatan, seperti Takalar, Gowa, Maros, hingga Pangkep.

Adapun harga pangan yang dijual dalam Gerakan Pangan Murah ini jauh di bawah harga pasar. Beras 5 kg dijual seharga Rp58.000, gula pasir Rp17.000/kg, tepung terigu Rp9.500/kg, dan minyak goreng Rp15.000/liter.

Meski begitu, warga dibatasi untuk membeli maksimal dua karung beras per orang demi pemerataan.

Tenaga Penghubung Perum BULOG yang hadir langsung di lokasi, Kolonel (Purn) Eppy Gustiawan, menekankan pentingnya penyaluran bahan pangan subsidi seperti beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) agar tepat sasaran.

“Subsidi ini dari pemerintah, jadi harus benar-benar menyentuh masyarakat yang membutuhkan, khususnya kalangan menengah ke bawah,” ujarnya.

Pimpinan Bulog Cabang Makassar, Karmila Hasmin Marunta menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk komitmen BULOG dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

“Gerakan ini bagian dari upaya konkret kami untuk menstabilkan harga dan menjamin pasokan bahan pokok, apalagi menjelang hari-hari besar atau saat tren harga naik. Kami pastikan stok cukup dan harga tetap terjangkau,” katanya.

Menurut Karmila, selain sebagai langkah pengendalian inflasi, Gerakan Pangan Murah ini juga menjadi solusi praktis untuk meringankan beban belanja rumah tangga.

“Respon masyarakat sangat positif, bahkan banyak yang berharap kegiatan serupa bisa digelar rutin,” ucapnya.

Suasana di Koramil Mamajang pun ramai dan tertib. Para petugas dari TNI turut membantu mengatur antrean dan mendampingi proses pembelian, menciptakan suasana yang aman dan kondusif.

Tidak hanya warga sekitar, beberapa masyarakat dari kecamatan lain pun turut hadir setelah mendengar informasi dari media sosial dan tetangga.

Warga Jalan Sungai Saddang yang datang bersama suaminya,Yanti mengaku sangat terbantu dengan kegiatan ini. Biasanya ia membeli beras 5 kilo sudah 70 ribuan, ini bisa lebih hemat.

“Alhamdulillah, sangat membantu,” ujar Ibu Yanti,

Antusiasme serupa juga terlihat dari bapak Irwan, seorang buruh harian yang datang sejak pukul 06.30 pagi.

Kalau bisa tiap bulan ada begini, biar kami juga bisa beli lebih murah. Di pasar kadang naik turun harganya,” tuturnya sambil menunjukkan dua karung beras yang ia beli.

Selain berbelanja, warga juga mendapat edukasi seputar ketahanan pangan dan pengelolaan bahan pokok dari tim BULOG dan TNI.

Tujuannya agar masyarakat bisa lebih bijak dalam mengelola kebutuhan pokok serta memahami pentingnya menjaga ketersediaan pangan di rumah tangga.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, TNI dan BULOG berharap masyarakat dapat merasakan langsung manfaat dari program pemerintah dalam bidang pangan.

Gerakan ini diharapkan dapat berlanjut secara berkala demi menjaga kesejahteraan masyarakat dan menekan laju inflasi di daerah.

Gerakan Pangan Murah bukan hanya sekadar pasar murah, tapi juga bentuk nyata perhatian negara kepada rakyatnya. Melalui sinergi yang kuat antara TNI dan BULOG, ketahanan pangan tidak hanya menjadi slogan, tetapi hadir dalam bentuk nyata yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.(wis)

News Feed