Ada lima tujuan retret para pengurus Kadin di Lembah Tidar, yakni, pertama, meningkatkan wawasan kebangsaan para pemimpin dunia usaha. Kedua, menyelaraskan visi Kadin dengan arah pembangunan nasional. Ketiga, menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa dunia usaha adalah bagian dari sistem pertahanan semesta. Keempat, mendorong kontribusi dunia usaha dalam pembangunan berkelanjutan dan ketahanan nasional. Kelima, memperkuat konsolidasi Kadin hingga ke kabupaten dan kota.
Untuk pertama kali para pengusaha masuk barak. “Ini bukan untuk menjadi tentara. Tapi, ada nilai yang dapat dipelajari para pengusaha, yakni semangat juang seperti tentara tempur,” ungkap Anin.
Para peserta retret diberikan berbagai materi ekonomi, politik, dan wawasan kebangsaan. Materi ekonomi berfokus pada empat program quick win gotong royong kadin-pemerintah, yakni program Makan Bergizi Gratis (MBG), Klinik Gotong Royong untuk pemeriksaan kesehatan gratis, Pembangunan Tiga Juta Rumah, termasuk lewat renovasi rumah tak layak huni, dan program Pengiriman Pekerja Migran.
Peserta Kadin tidak hanya diberikan materi tentang upaya meningkatkan investasi dan perdagangan, kedaulatan energi dan kedaulatan pangan, melainkan juga kondisi geopolitik yang kian dinamis dan rumit, wawasan kebangsaan, dan pentingnya menjadi pengusaha pejuang yang menghayati nilai Pancasila, semangat gotong royong, dan khususnya sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Pemateri bukan hanya tiga menko bidang ekonomi —Menko Perekonomian, Menko Pangan, dan Menko Infrastruktur— serta sejumlah menteri ekonomi —di antaranya Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Investasi, Investasi, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas—, melainkan juga menteri dan pejabat di luar bidang ekonomi. Mereka adalah Menko Polhukam, Menlu, Mendagri, Gubernur Lemhanas, dan Gubernur Akmil. Ada materi tentang Sejarah Perjuangan Indonesia, Lingkungan Strategis, Kewaspadaan Nasional, Ketahanan Nasional, Empat Konsensus Bangsa, dan Manajemen Nasional.