English English Indonesian Indonesian
oleh

Efek Regulasi 11 Pemain Asing: Jebolan PSM Makassar Sulthan Zaky Ikuti Jejak Asnawi Mangkualam

FAJAR, MAKASSAR – Regulasi baru Super League yang memperbolehkan penggunaan hingga 11 pemain asing dalam satu tim membawa dampak besar bagi pemain muda lokal. Persaingan kian ketat, ruang bermain makin sempit, dan sejumlah talenta harus mencari jalan memutar untuk bisa berkembang. Salah satunya adalah Sulthan Zaky.

Bek muda kelahiran Makassar itu perlahan tersisih dari skuad utama PSM Makassar. Padahal, namanya dikenal luas di jalur tim nasional. Zaky adalah langganan skuad Garuda dari level U-16 hingga U-20. Ia bahkan ikut tampil di Piala Dunia U-17 2023, dan sempat masuk daftar pemanggilan timnas senior di Piala AFF 2024 meski belum mencatatkan menit bermain.

Namun, gemilang di timnas tak otomatis membuatnya bersinar di level klub. Sepanjang musim lalu, Zaky hanya tampil empat kali bersama PSM, dengan total waktu bermain tak lebih dari 30 menit. Selebihnya ia duduk di bangku cadangan, atau bahkan tak masuk daftar pemain.

Di lini belakang Pasukan Ramang, Zaky harus bersaing dengan dua pemain asing bertubuh besar dan berpengalaman: Yuran Fernandes dan Aloisio Neto. Keduanya menjadi pilihan utama pelatih Bernardo Tavares, yang jelas menaruh kepercayaan lebih pada nama-nama senior.

Tak ingin bakatnya mandek di usia 19 tahun, Zaky akhirnya mencari tantangan baru. PSM meminjamkannya ke MOI Kompong Dewa FC, klub kasta tertinggi Liga Kamboja. Nama yang mungkin asing bagi publik sepak bola Indonesia, tapi menyimpan potensi besar.

 “PSM Makassar meminjamkan bek muda potensial, Sulthan Zaky, ke klub Kamboja Premier League, MOI Kompong Dewa Football Club,” tulis akun resmi Instagram PSM Makassar.

News Feed