FAJAR, BARRU — Sebanyak 20 nelayan dari Kelompok Lumba-Lumba, Kelurahan Sumpang Binangae, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, mendapat pelatihan langsung terkait identifikasi jenis ikan kerapu dan penentuan kelayakan tangkap. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Hasanuddin (Unhas), didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Unhas.
Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman nelayan terhadap pentingnya mengenali jenis dan fase hidup ikan kerapu, khususnya untuk mencegah penangkapan ikan juvenil (anakan) dan ikan muda yang belum layak tangkap.
Ketua Tim PKM, Prof. Dr. Nadiarti N. Kadir, MSc dari Departemen Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Unhas, dalam sambutannya menekankan bahwa kemampuan mengenali jenis dan fase hidup ikan secara praktis akan membantu nelayan dalam mengambil keputusan penangkapan yang tepat.
“Melalui peningkatan kesadaran ini, nelayan dapat mengontrol ukuran hasil tangkapannya dan menghindari pengambilan ikan yang belum dewasa. Ini penting bukan hanya untuk kelangsungan ekosistem laut, tetapi juga untuk menjaga kestabilan penghasilan mereka dalam jangka panjang,” jelas Prof. Nadiarti.
Materi pelatihan juga disampaikan oleh Dr. Aidah A. Ala Husain, MSc dari Departemen Ilmu Kelautan FIKP Unhas, yang memaparkan teknik sederhana untuk mengidentifikasi ukuran dan fase hidup ikan. Pendekatan ini mendukung praktik perikanan berkelanjutan berbasis ilmu.