Dari Akademisi ke Inovator Sosial: Saatnya Prodi Kesmas Memimpin Gerakan
Literasi Kesehatan Cerdas
Infodemi dan kemajuan teknologi tidak dapat dihindari, tetapi dapat dikelola. Infodemi telah menunjukkan bahwa penyakit zaman ini bukan hanya soal virus biologis, tapi juga virus informasi. Maka, penanggulangannya tidak hanya menuntut dokter dan epidemiolog, tetapi juga tenaga promosi kesehatan yang paham teknologi dan berjiwa inovatif.
Teknologi deep learning bukanlah ancaman, melainkan alat — dan program studi kesehatan masyarakat adalah pengarahnya. Melalui integrasi antara knowledge-based public health dan technology-augmented communication, Prodi Kesmas dapat menjadi pionir dalam membentuk masyarakat yang health literate, digitally empowered, dan resilience terhadap misinformasi.
Prodi Kesmas memiliki tanggung jawab besar untuk mencetak generasi baru: promotor kesehatan digital, inovator AI untuk literasi kesehatan, dan advokat etika informasi publik. Jika tidak, kita hanya akan menjadi penonton dalam pertempuran informasi yang justru berdampak pada nyawa. Sudah waktunya Prodi Kesmas menjadi garda depan dalam mengendalikan infodemi — bukan dengan megafon, tapi dengan data, empati, dan teknologi. (*)