Salah satunya, kualitas pemain yang didatangkan tak lagi memuaskan, sehingga membuat pemilik klub ragu untuk mempercayakan slot asing kepada pemain dari Afrika. Pergeseran tren pelatih juga ikut memengaruhi.
Dahulu, ketika pelatih lokal dan nasional masih banyak menghiasi kursi pelatih di kasta tertinggi, pemain Afrika lebih banyak mendapat tempat. Kini, hanya satu pelatih lokal tersisa di Super League musim ini.
Dengan hadirnya Abu Razard Kamara, PSM Makassar ikut mewarnai keberagaman kontingen asing di liga musim ini, sekaligus mempertahankan eksistensi pemain asal Afrika di tengah minimnya minat klub terhadap mereka.
Kini tinggal menunggu, apakah Kamara mampu membuktikan dirinya layak menjadi bagian dari sejarah baru Pasukan Ramang. (*)