English English Indonesian Indonesian
oleh

Guru IPA Maros Rancang Micromodul Berbasis Multimedia Interaktif Bersama FMIPA UNM

FAJAR, MAROS – Mendorong inovasi pembelajaran berbasis teknologi, sebanyak 15 guru IPA tingkat SMP se-Kabupaten Maros mengikuti kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertema “Desain Micromodul Berbasis Multimedia Interaktif” di Laboratorium IPA SMP Negeri 5 Mandai.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM) dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA Kabupaten Maros.

Program ini diketuai Andi Rahmat Saleh, S.Pd., M.Pd. dari Prodi Pendidikan Biologi FMIPA UNM, dengan anggota tim dosen Dr. Sitti Saenab, S.Pd., M.Pd. dan Ahmad Zuhudy Bahtiar, S.Pd., M.Pd. Kegiatan ini juga mendapat dukungan hibah dari Kemendikbudristek melalui skema pendanaan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) DPPM 2025.

Ketua MGMP IPA Maros, Ainun Najib, S.Pd., dalam sambutannya menyampaikan pentingnya peningkatan kapasitas guru dalam merancang media pembelajaran yang inovatif dan kontekstual. Hal senada disampaikan oleh ketua tim pelaksana, yang menekankan pentingnya pemanfaatan multimedia interaktif untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna. Sementara itu, Dr. Jabaruddin, M.Pd., selaku pengawas SMP yang turut hadir membuka acara secara resmi, menyoroti pentingnya kolaborasi lintas institusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di era digital.

Selama kegiatan, peserta mendapat materi dari tiga dosen FMIPA UNM yang membahas pendekatan STEM, pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT), serta pengenalan berbagai aplikasi multimedia interaktif. Kegiatan ini juga melibatkan lima mahasiswa dari Prodi Pendidikan IPA FMIPA UNM sebagai pendamping guru, sekaligus bagian dari implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Proses pelatihan berlangsung selama empat hingga lima minggu melalui metode blended learning—menggabungkan sesi synchronous melalui Zoom dan pembelajaran asynchronous melalui platform daring. Para guru dibagi menjadi lima kelompok kecil untuk merancang proyek micromodul interaktif yang dikembangkan secara bertahap dengan bimbingan mahasiswa pendamping.

Puncak kegiatan akan berlangsung pada 11 September 2025, di mana seluruh kelompok akan mempresentasikan hasil akhir micromodul mereka. Tim dosen dan mahasiswa pendamping akan melakukan penilaian berdasarkan aspek pedagogis, inovasi desain, keterpaduan multimedia, dan relevansi konten terhadap Kurikulum Merdeka. Tiga karya terbaik akan dipilih sebagai proyek unggulan yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan media pembelajaran serupa di masa mendatang. (*)

News Feed