Langkah Strategis Demi Masa Depan
Di mata suporter, keputusan ini bukan hal negatif. Justru dianggap sebagai langkah cerdas agar para pemain muda tidak hanya duduk di bangku cadangan.
Salah satu suporter PSM, Alamsyah Herman, menyambut baik keputusan tersebut.
“Menurut saya ini keputusan yang bagus. Daripada mereka menghangatkan bangku cadangan, lebih baik bermain reguler di klub lain. Nanti saat kembali ke PSM, mereka datang dengan pengalaman dan mental yang lebih siap,” jelasnya.
Ia juga menilai ketiganya punya potensi besar. Terbukti, Rafli dan Edgard pernah masuk dalam skuad timnas kelompok usia. Artinya, kualitas mereka sudah teruji. Yang dibutuhkan hanyalah jam bermain dan kepercayaan diri.
“Mereka butuh panggung untuk menunjukkan kemampuan. Kalau diberi kesempatan main reguler, saya yakin performa mereka akan semakin matang,” tambahnya.
Statistik Bicara
Berdasarkan data musim lalu, Rafli Asrul tampil paling konsisten. Bersama Bekasi City, ia bermain dalam 16 pertandingan dengan total 593 menit, mencetak dua gol dan menyumbang satu assist. Sebuah catatan positif bagi gelandang muda.
Patrick Kallon, yang kini kembali ke Persijap, mencatat 17 pertandingan namun hanya bermain selama 259 menit. Ia juga mencetak dua gol.
Sementara Edgard Amping, bek kiri muda PSM, hanya tampil dalam dua pertandingan bersama PSIM Yogyakarta musim lalu. Total waktu bermainnya hanya 15 menit, semuanya dari bangku cadangan. Namun, kontribusinya tetap berarti, karena ia ikut membawa PSIM keluar sebagai juara Liga 2 dan promosi ke Super League.