Uskup Agung Keuskupan Makassar, Mgr. Fransiskus Nipa, turut memberikan pandangan mendalam. Menurutnya, dunia kini telah berubah. Jika dulu kekuatan ditentukan oleh senjata, hari ini kekuatan ditentukan oleh keadilan dan penghargaan terhadap sesama.
“Kalau dulu yang kuat pasti menang, hari ini tidak bisa lagi begitu. Yang adil, yang bijak, dialah yang akan membawa kehidupan ini menjadi damai,” ungkapnya.
Melalui dialog ini, para pemuda lintas iman di Makassar kembali diingatkan bahwa peran mereka bukan sekadar pelengkap, tetapi penggerak. Mereka yang akan menyemai cita-cita Istiqlal, menjadikan toleransi bukan hanya slogan, tetapi budaya hidup bersama.(wid)