Antara Tradisi dan Spiritualitas
Indonesia memang dikenal sebagai negara dengan keragaman agama yang tinggi, namun tetap menjunjung nilai-nilai spiritual dalam kehidupan bermasyarakat. Adanya agama resmi diakui negara, belum lagi berbagai kepercayaan lokal yang masih dilestarikan oleh sebagian masyarakat.
Kondisi sosial-politik juga bisa memengaruhi kuatnya kepercayaan masyarakat terhadap kekuatan doa. Di tengah berbagai tantangan hidup seperti ekonomi, pendidikan, pekerjaan, hingga kesehatan yang belum merata, doa kerap menjadi penguat mental dan bentuk harapan akan kehidupan yang lebih baik.
Dalam masyarakat Indonesia, doa bukan hanya aktivitas spiritual, tapi juga bagian dari budaya kolektif. Dalam berbagai kegiatan, mulai dari rapat, acara resmi, hingga pertandingan sepak bola, sering kali diawali dengan doa bersama. Bahkan dalam momen-momen yang tidak terlalu serius, seperti saat bermain game online, banyak netizen yang secara refleks mengetik “bismillah” sebelum menekan tombol play.
Tak heran jika hasil survei ini kemudian viral di media sosial. Banyak netizen merespons dengan berbagai komentar, mulai dari yang serius hingga yang satir. Salah satu yang cukup ramai dibagikan berbunyi, “Iya lah… di sini, mau tekan judol aja mesti baca bismillah dulu.”
Antara Ritual dan Realita
Namun, tak sedikit pula yang mempertanyakan: apakah tingginya angka doa juga sejalan dengan moralitas dan etika dalam kehidupan sehari-hari? Apakah budaya berdoa di Indonesia turut mencerminkan masyarakat yang jujur, adil, dan saling menghormati?
