FAJAR, SANTIAGO — Pemerintah Cile siaga tsunami. Mereka mengevakuasi 1,4 juta warga di kawasan pesisir pada Rabu (30/7). Ini menyusul peringatan tsunami usai gempa dahsyat berkekuatan 8,8 magnitudo yang mengguncang lepas pantai Rusia.
Peringatan tsunami membuat sirene meraung di sepanjang garis pantai Cile. Kepanikan menyebar cepat di antara warga pesisir yang diminta segera menjauhi area rawan. Langit yang mendung dan kabar gelombang laut yang mulai masuk hanya menambah kecemasan publik.
Presiden Gabriel Boric langsung mengeluarkan status siaga penuh untuk sebagian besar zona pantai. Melalui akun media sosialnya, ia menekankan bahwa gelombang pertama bukanlah yang paling berbahaya. “Tetap waspada. Ancaman bisa datang dalam bentuk gelombang susulan,” tulisnya.
Menteri Dalam Negeri Alvaro Elizalde mengonfirmasi bahwa proses evakuasi telah menjangkau lebih dari 1,4 juta penduduk. “Kita bergerak cepat. Langkah pencegahan diambil untuk memastikan keselamatan warga,” ujar Elizalde dalam konferensi pers singkat.
Sebagai negara yang terletak di jalur aktif gempa Cincin Api Pasifik, Cile memiliki sistem kesiapsiagaan bencana yang relatif matang. Namun, setiap peringatan tsunami tetap menguji refleks kolektif warga dan kesiapan aparat di lapangan.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa maupun kerusakan parah. Otoritas setempat terus memantau situasi dan meminta masyarakat untuk tidak kembali ke kawasan pantai sebelum status aman diumumkan secara resmi.
“Ketenangan dan kedisiplinan publik adalah kunci,” tegas Elizalde. Dalam situasi genting, kerja sama antara pemerintah dan warga menjadi fondasi utama keselamatan bersama. (*)