FAJAR, MAKASSAR — Para penggemar anime tentu tak asing dengan One Piece. Serial manga dan anime yang sudah berjalan puluhan tahun ini dikenal bukan hanya karena kisah petualangannya, tetapi juga karena muatan kritik sosial yang disisipkan di dalamnya. Tak heran, One Piece dianggap sebagai salah satu mahakarya terbaik dalam dunia manga.
Namun kali ini, One Piece viral bukan karena alur cerita terbarunya, melainkan karena fenomena unik yang muncul di Indonesia: berkibarnya bendera Bajak Laut Topi Jerami berdampingan dengan bendera Merah Putih.
Simbol itu bukan sekadar hiasan. Banyak netizen menilai, makna bendera itu lebih dalam. Sebab jika menilik cerita One Piece, Luffy dan krunya yang secara resmi dicap sebagai bajak laut dan kriminal oleh pemerintah dunia, justru menjadi sosok yang perlahan-lahan membuka kedok kejahatan negara.
Korupsi, nepotisme, genosida, hingga praktik kekuasaan otoriter satu per satu terkuak dalam perjalanan Luffy dan kawan-kawan. Rezim dalam cerita One Piece digambarkan sebagai pemerintahan yang alergi terhadap kritik. Sapa pun yang mencoba mengungkap sejarah kelam dunia akan langsung diburu, dibungkam, bahkan dimusnahkan.
Narasi inilah yang kemudian dianggap relevan oleh sebagian warganet dengan situasi di negeri sendiri. Setelah sebelumnya publik sempat ramai membicarakan “Naruto dan Desa Konoha” sebagai sindiran atas kondisi politik, kini giliran One Piece yang dijadikan simbol perlawanan.
Sama seperti rakyat dalam dunia One Piece yang menantikan kemunculan “Nika” sang pembebas dari tirani . Banyak masyarakat Indonesia hari ini juga memimpikan hadirnya tokoh yang berani melawan arus dan membawa perubahan nyata.