Pelabuhan ini menangani berbagai komoditas general cargo seperti karet, bungkil, dan kayu lapis. Terminal Kijing sendiri melayani aneka kargo nonpetikemas, antara lain CPO dan turunannya, batubara, pupuk, palm kernel, karung beras, serta produk perkayuan.
Didukung oleh Kalimantan Barat sebagai salah satu sentra produksi CPO nasional, wilayah ini memiliki hinterland yang kuat bagi pertumbuhan volume kargo.
“Realokasi aset dari pelabuhan lain dalam jaringan SPMT bukan hanya menjadi langkah strategis pemanfaatan aset idle, tetapi juga mencerminkan sinergi antar unit dalam menciptakan keunggulan operasional yang berdampak nyata pada kinerja dan pelayanan pengguna jasa,” tegas Toto.
Dengan semakin meningkatnya aktivitas, PTP Nonpetikemas Cabang Pontianak menginisiasi langkah pengembangan seperti pembangunan terminal khusus curah cair (dedicated liquid bulk terminal), penambahan pipe rack, perluasan dermaga di Jetty 1 dan Jetty 2, serta penataan zona logistik untuk tenant baru, guna memperluas jejaring dan mendorong integrasi logistik.
Langkah-langkah pengembangan ini selaras dengan penguatan infrastruktur dan peningkatan layanan operasional, yang mendorong kinerja Terminal Kijing mencatat tren positif sejak awal operasional.
Didukung oleh infrastruktur dan pengelolaan operasional, kinerja layanan terus mencatat tren positif.
Terminal ini telah menangani berbagai proyek strategis, di antaranya handling project cargo untuk pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) oleh PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI), serta bongkar muat Caustic Soda Liquid bersama mitra PT Pertamina Patra Niaga, PT Pertamina International Shipping, dan PT Samudera Banten Logistik.