FAJAR, MAKASSAR – Kota ini pernah punya mimpi besar. Mimpi tentang stadion yang tak hanya megah secara fisik, tapi juga kuat secara simbolik rumah bagi PSM Makassar, kebanggaan dari Timur Indonesia. Namun seperti babak drama yang tak kunjung rampung, mimpi itu berkali-kali hanya jadi narasi. Diceritakan dengan bangga, tapi sulit diwujudkan.
Kini, dua stadion dikabarkan akan hadir. Satu di Untia inisiatif Pemerintah Kota Makassar. Satu lagi di Sudiang yang diyakini akan terwujud lewat tangan Pemerintah Provinsi Sulsel bersama Kementerian Pekerjaan Umum. Harapan kembali tumbuh. Tapi bersamaan dengan itu, trauma masa lalu juga ikut menyelinap.
Stadion Sudiang: Rp650 Miliar dan Harapan yang Digenjot
Anggota Komisi V DPR RI, Hamka B Kady, dengan yakin menyebut anggaran Rp650 miliar sudah disiapkan untuk membangun stadion di Sudiang. “Pusat sudah oke, Insyaallah tahun depan dibangun,” kata Hamka, sosok yang dulu dikenal dekat dengan PSM Makassar di era Ligina.
Pernyataan itu diperkuat oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel, Suherman, yang menyebut tinggal tiga dokumen yang harus dibereskan, Amdal, Andalalin, dan KRK. “Kita gasfull,” tegasnya. Jika rampung, maka pembangunan fisik bisa dimulai tahun ini dengan skema multiyears dan dana dari pemerintah pusat.
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, pun menyatakan komitmennya. Ia memastikan bahwa Pemprov mendukung percepatan pemenuhan dokumen administrasi agar stadion bisa terealisasi. Semua tampak bergerak. Semua tampak menjanjikan. Tapi warga Makassar khususnya suporter PSM sudah terlalu sering diberi harapan seperti ini.
