Oleh: Muhammad Syarkawi Rauf
(Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas/ Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) RI 2015 – 2018)
MAKASSAR, FAJAR – Presiden Prabowo mengintrodusir dua narasi baru, yaitu serakahnomics dan vampir ekonomi. Serakahnomics disebutkan dalam pidatonya pada kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah, Minggu, 20 Juli 2025.
Sementara narasi “vampir ekonomi” disampaikan sehari setelahnya dalam acara peresmian koperasi merah putih yang dihadiri oleh seluruh kepala desa/lurah, bupati/walikota dan gubernur seluruh Indonesia di Klaten, Jawa Tengah, Senin, 21 Juli 2025.
Presiden Prabowo menyatakan bahwa serakahnomics dan vampir ekonomi dapat diamati di sektor pertanian, dimana perusahaan penggilingan padi besar menghisap petani dengan harga beli gabah rendah dan mengeksploitasi konsumen dengan harga jual beras tinggi (Kompas.com, 21/7/2025).
Modus Penghisapan dan Eksploitasi
Praktik serakahnomics dan vampir ekonomi tumbuh subur dalam perekonomian yang dikuasai oleh hanya segelintir pelaku usaha besar, yaitu terdapat dua atau tiga pemain besar menguasai pasar lebih dari 75 persen, baik dari sisi penjualan (oligopoli) maupun pembelian (oligopsoni).
Praktik serakahnomics dan vampir ekonomi tidak hanya terjadi pada sektor pertanian, tetapi juga pada sektor ekonomi lainnya yang terkonsentrasi tinggi. Termasuk dalam konteks persekongkolan vertikal antara pemilik proyek dengan peserta tender dalam penentuan pemenang tender pengadaan barang dan jasa pemerintah.