English English Indonesian Indonesian
oleh

Jika Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares Melatih Timnas U-23

Lalu, seperti apa wajah Timnas nanti di tangannya?

Satu hal yang pasti,  akan ada kejutan. Jika menilik pengalamannya bersama PSM, Tavares bukan pelatih yang gemar mengandalkan nama besar. Ia lebih suka melihat potensi. Di tangannya, pemain-pemain seperti Ramadhan Sananta, Ananda Raehan, Victor Dethan, dan Ardiansyah bisa bersinar. Nama-nama yang dulu biasa saja, kini jadi tumpuan.

Tavares juga dikenal tidak segan menjaring pemain dari luar radar. Bisa dari akademi, bisa dari EPA, bisa juga dari klub-klub kecil yang nyaris tak terpantau. Ia akan menyusun tim sesuai visinya. Diam-diam, tenang, dan penuh perhitungan.

Latihan awal kemungkinan besar tertutup. Jangan harap bisa melihat susunan tim sejak awal. Bahkan media pun bisa kebingungan menebak siapa saja yang datang mengikuti seleksi.

Dan memang begitulah Tavares. Ia lebih banyak bekerja di balik layar. Bukan pelatih yang suka tampil di panggung, tapi hasil kerjanya bisa terasa hingga ke tribun.

Bagi Tavares, pengalaman bukan segalanya. Yang utama adalah siapa yang paling siap menjalankan tugas di lapangan. Siapa yang bisa memahami instruksi, bermain disiplin, dan bekerja keras. Soal usia, reputasi, atau popularitas itu semua bisa dikesampingkan.

Dan di tangan Tavares, siapa pun bisa ditempa menjadi pejuang. Ia akan menggembleng para pemain muda sampai matang. Secara taktik, secara mental, dan secara karakter. Hingga mereka tak hanya siap bermain tapi siap bertarung. Tak peduli siapa lawannya.

Maka jangan heran, jika kelak Timnas U-23 bisa tampil dengan wajah baru. Wajah-wajah yang mungkin belum dikenal hari ini, tapi bisa saja jadi pahlawan di SEA Games nanti.

News Feed