Tanpa pengalaman di timnas kelompok umur, Ardiansyah langsung dipercaya jadi kiper utama. Hasilnya? Cemerlang. Dari empat pertandingan, hanya satu gol yang bersarang ke gawangnya (di luar adu penalti). Bahkan di semifinal Piala AFF U-23 2025, ia jadi pahlawan dalam adu penalti dan dinobatkan sebagai Man of The Match.
Tak pelak, nama Ardiansyah kini melambung. Ia bukan lagi sekadar pelapis, tapi ancaman nyata bagi dominasi Reza Arya.
Rivalitas Tiga Kiper
Musim depan, PSM punya kemewahan sekaligus tantangan: tiga kiper top dalam satu skuad. Reza Arya, Hilmansyah, dan Ardiansyah. Ketiganya punya kualitas, pengalaman, dan semangat juang tinggi. Tak ada yang tampil buruk, tak ada yang layak dipinggirkan.
Media Officer PSM, Sulaiman Abdul Karim, menilai persaingan ini justru positif. “ Dia (Ardiansyah) sebenarnya sudah punya potensi sejak lama. Baru kali ini dapat kesempatan di timnas,” ujar Sule, sapaan akrabnya. Ia percaya, baik Ian maupun Reza akan terus berkembang karena didorong oleh kerja keras, bukan keistimewaan.
Hal serupa dikatakan Sulyadi Abbas, pentolan komunitas suporter VIP Utara. “Baru kali ini PSM punya tiga kiper di atas rata-rata. Tidak ada yang flop, semuanya on fire. Ini bagus untuk masa depan klub, juga sepak bola Indonesia.”