Reza Arya: Lahir dari Akademi, Bersinar di Liga
Reza Arya adalah bukti nyata kerja panjang akademi PSM. Dibentuk di PPLP Sulsel, menanjak perlahan dari posisi kiper kelima hingga akhirnya jadi pilihan utama musim 2022/2023 musim di mana PSM keluar sebagai juara Liga 1 Super League.
Perjalanan Reza bukan tanpa rintangan. Ia harus bersabar di balik nama-nama senior seperti Rivky Mokodompit dan Hilmansyah. Tapi dedikasinya terbayar lunas. Total 22 penampilan musim lalu, enam clean sheet, dan performa konsisten membuatnya dilirik pelatih Timnas, Patrick Kluivert. Kini, Reza menjadi salah satu dari sedikit kiper lokal yang mampu bersaing di antara deretan nama besar seperti Maarten Paes dan Emil Audero.
Hilmansyah: Sang Pengembara yang Pulang
Sebelum Reza dan Ardiansyah, ada Hilmansyah. Sang penjaga gawang asal Jeneponto ini sudah mencicipi ketatnya persaingan di PSM sejak 2017. Sempat hengkang ke RANS Nusantara, Hilman akhirnya pulang dan menunjukkan bahwa kualitasnya belum habis.
Musim lalu, ia tampil 17 kali dengan delapan clean sheet. Catatan yang membuatnya kembali dihormati. Hilman tak hanya punya pengalaman, tapi juga ketenangan, sesuatu yang dibutuhkan di ruang ganti yang penuh dengan ambisi muda.
Ardiansyah: Si Pendobrak dari Antang
Lalu muncul Muhammad Ardiansyah, atau akrab disapa Ian. Pemuda asal Bulukumba dan menetap di Antang ini awalnya hanya pelapis Reza. Minim menit bermain, tenggelam dalam bayang-bayang seniornya. Namun semua berubah saat Gerald Vanenburg memanggilnya untuk membela Timnas U-23.