English English Indonesian Indonesian
oleh

Kwik Kian Gie Tutup Usia: Pejuang Integritas yang Menolak Lemas oleh “Total Football” Kekuasaan

FAJAR, JAKARTA – Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya. Kwik Kian Gie, ekonom kritis, menteri yang tak gentar, dan nasionalis yang tak kompromi, wafat dalam usia 90 tahun. Dialah pejuang integritas yang menolak lemas oleh “Total Football”.

Kabar duka ini pertama kali dikabarkan oleh Sandiaga Uno melalui akun media sosialnya, Senin (29/7). “Selamat jalan, Pak Kwik. Mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. Indonesia berduka,” tulisnya.

Namun, sosok Kwik bukan sekadar pejabat atau ekonom. Ia adalah simbol keberanian melawan arus, bahkan saat harus berdiri sendiri.

Lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah tahun 1935, Kwik menempuh pendidikan tinggi ekonomi di UI dan Rotterdam, Belanda — tempatnya menyerap ilmu yang kelak akan digunakan untuk mengkritisi kebijakan elite negeri ini.

Sekembalinya ke Indonesia, ia terjun ke dunia bisnis, lalu masuk ke ranah politik. Kariernya menanjak sebagai anggota PDI dan sahabat dekat Megawati Soekarnoputri, hingga dipercaya menduduki jabatan strategis: Wakil Ketua MPR, Menko Perekonomian, dan Kepala Bappenas.

Namun bukan jabatannya yang membuatnya dikenang. Melainkan, bagaimana ia bersikap tegas di momen genting — termasuk ketika pemerintah mengupayakan penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) BLBI.

Penolakan yang Nyaris Sunyi
Saat menjabat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional pada 2002, Kwik menjadi satu dari sedikit suara yang menolak keras penerbitan SKL bagi para obligor BLBI — surat yang berpotensi menghapus kewajiban pengembalian utang triliunan rupiah kepada negara.

News Feed