Tak hanya itu kata dia, kolaborasi dengan Citi Australia juga membuka peluang pertukaran dosen dan mahasiswa, serta program double degree.
“Ini bukan sekadar konferensi biasa. Tahun ini kita tambahkan forum kolaborasi internasional dan seminar bersama mitra luar negeri. Ini langkah konkret dalam meningkatkan kualitas dan profesionalisme dosen dan mahasiswa kita,”ucapnya.
Rektor Unismuh Makassar, Dr Rakhim Nanda, mengapresiasi inisiatif Fakultas Ekonomi dan Bisnis dalam membawa konferensi ini ke Indonesia Timur. Hal tersebut mencerminkan kepercayaan besar yang diberikan kepada Unismuh Makassar oleh AFEB dan Majelis Diktilitbang.
“Kami sangat bangga FEB menjadi tuan rumah IECON 2025. Ini bukti nyata bahwa Unismuh Makassar dipercaya dan diakui dalam jaringan nasional maupun internasional,” ujarnya.
Dekan FEB Unismuh Makassar, Dr Edi Jusriadi, menjelaskan bahwa IECON 2025 terdiri dari sembilan kegiatan utama. Di antaranya, Prime CPI dengan 295 peserta dari 17 perguruan tinggi, International Cooperation Forum yang diikuti 36 PTMA, dan International Economics and Business Conference yang diikuti 198 peserta.
Ia menambahkan bahwa rangkaian kegiatan ini akan mencapai puncaknya pada Kongres Nasional AFEB yang akan diikuti lebih dari 200 peserta.
“Masing-masing kegiatan memiliki fokus tersendiri, mulai dari kolaborasi riset, peningkatan kapasitas dosen, hingga penguatan jejaring antar perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah,” katanya.
Tema besar yang diangkat dalam IECON 2025 dianggap sangat relevan dengan tantangan ekonomi global saat ini. Inovasi berkelanjutan dan technopreneurship menjadi solusi untuk membangun ekonomi digital yang adaptif dan berdaya saing tinggi.