“Kami ingin pasar jadi tempat yang manusiawi, nyaman, dan inklusif. Toilet itu hak dasar, bukan barang mewah,” tambah Wakil Wali Kota, Aliyah Mustika Ilham.
Langsung Jalankan Instruksi
Plt Dirut Perumda Pasar Raya, Ali Gauli Arief, menyatakan siap menjalankan instruksi Wali Kota.
“Kalau sudah perintah, langsung jalan. Hari ini juga kita eksekusi,” tegas Ali.
Saat ini, Perumda Pasar Makassar mengelola 25 pasar, terdiri atas 18 pasar induk, 4 pasar darurat, dan 3 kawasan PKL. Semua akan mengikuti kebijakan toilet gratis ini.
Edaran ke Mitra Swasta
Perumda Pasar juga akan mengirimkan surat edaran resmi kepada mitra pengelola pasar seperti PT Melati (Pasar Sentra) dan PT Latunrung (Pasar Butung), agar ikut menerapkan kebijakan ini.
“WC itu mencerminkan budaya kita. Kalau toiletnya bersih, pasar ikut bersih. Jadi ini bukan hanya soal pelayanan, tapi juga nilai budaya,” tutur Ali.
Siapkan Struktur Baru
Ali mengakui, sebelumnya retribusi toilet ikut menggerakkan ekonomi informal di pasar. Namun kini, pihaknya tengah menyiapkan struktur baru agar pengelolaan toilet tetap berjalan tanpa pungutan.
“Kami akan perkuat pengawasan dan libatkan petugas kebersihan secara aktif. Ini soal tanggung jawab bersama,” tutupnya. (*)