FAJAR, MAKASSAR — Hore! Kabar gembira bagi warga Makassar. Pemerintah Kota Makassar melarang segala bentuk pungutan di toilet umum dalam area pasar tradisional. Mulai sekarang, semua toilet di pasar seluruh wilayah Makassar bisa digunakan secara gratis.
Larangan ini ditegaskan langsung oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, saat peluncuran sistem transaksi non-tunai berbasis QRIS di Pasar Pusat Niaga Daya, Senin (28/7/2025).
“Seluruh toilet umum di pasar-pasar Makassar tidak boleh lagi bertarif. Itu fasilitas publik, bukan ruang privat,” tegas Munafri, yang akrab disapa Appi, saat ditemui di Balai Kota, Selasa (29/7).
Appi menyebut, kebijakan ini merupakan respon cepat atas keluhan masyarakat yang merasa terbebani biaya saat menggunakan toilet pasar. Ia menilai, praktik pungutan tersebut mencederai semangat pelayanan publik.
“Kalau warga mau ke toilet tapi tidak punya uang, masa tidak bisa? Ini sudah tidak boleh terjadi lagi,” ujarnya.
Tetap Harus Bersih
Meski tanpa pungutan, Appi menekankan toilet tetap harus bersih dan terawat. Pemkot Makassar akan menganggarkan biaya pemeliharaan, serta mengajak masyarakat ikut menjaga kebersihan.
“Menjaga kebersihan itu bukan karena harus bayar, tapi karena kesadaran,” tandasnya.
Ada Regulasi dan Pengawasan
Dinas Perdagangan bersama Perumda Pasar Raya Makassar akan segera menindaklanjuti arahan tersebut lewat regulasi resmi dan pengawasan di lapangan. Petugas pasar juga diminta aktif mengantisipasi praktik pungli.
Kebijakan ini mendapat sambutan hangat dari pengunjung pasar. Banyak warga mengaku lebih nyaman dan merasa dilayani dengan adil.
