English English Indonesian Indonesian
oleh

HARGANAS ke-32 di Makassar: Perkuat Keluarga, Tekan Stunting, Wujudkan Indonesia Maju

FAJAR, MAKASSAR — Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke-32 tingkat Provinsi Sulawesi Selatan sukses digelar di Lapangan Karebosi, Makassar, pada Senin, 28 Juli 2025.

Mengusung tema “Dari Keluarga untuk Indonesia Maju,” acara puncak ini dirangkaikan dengan berbagai kegiatan edukatif dan inspiratif yang melibatkan pemerintah pusat, provinsi, dan kota, serta mitra kerja terkait.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin, menyampaikan bahwa tema HARGANAS 2025 sejalan dengan visi nasional dalam mewujudkan keluarga berkualitas. Ia mengapresiasi kontribusi besar Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Makassar dalam menyukseskan kegiatan ini.

“HARGANAS menjadi momentum penting untuk mengingatkan masyarakat akan peran vital keluarga sebagai pilar utama pembangunan bangsa. Selain itu, menjadi sarana edukasi tentang program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana,” ujarnya.

Shodiqin berharap peringatan ini dapat mendorong setiap keluarga lebih peduli terhadap kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan anggotanya.

Makassar dipilih sebagai tuan rumah karena dinilai berhasil menunjukkan komitmen tinggi terhadap Program Bangga Kencana. Kota ini mencatat capaian Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) sebesar 63,13, lebih tinggi dari rata-rata provinsi yang berada di angka 61,7. Selain itu, angka kelahiran (Total Fertility Rate/TFR) Makassar juga lebih rendah, yakni 1,95 dibandingkan rata-rata Sulsel sebesar 2,15.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan menjadikan Kota Makassar sebagai tuan rumah HARGANAS tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.

“Kami berkomitmen penuh mendukung pembangunan keluarga, termasuk penurunan angka stunting dan peningkatan kualitas keluarga melalui berbagai metode, termasuk penganggaran yang tepat dan terukur,” ungkap Munafri.

Ia juga berharap kegiatan ini memperkuat kolaborasi antar pihak dalam membangun keluarga yang lebih tangguh dan sejahtera.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, dalam laporannya menyampaikan bahwa pihaknya telah merespons instruksi Presiden dengan mengalihkan anggaran dari sektor non-prioritas ke sektor prioritas, termasuk untuk program penurunan stunting.

“Kami telah menggeser sekitar Rp 56 miliar untuk program penurunan stunting yang menyasar 15.120 anak. Program ini mencakup intervensi selama 59 hari, pemberian makanan tambahan, pendampingan kesehatan, dan insentif tabungan sebesar Rp 1 juta per anak yang berhasil keluar dari status stunting,” jelasnya.

Gubernur juga menambahkan bahwa bantuan berupa tabungan pendidikan turut diberikan kepada penyandang disabilitas di seluruh Sulawesi Selatan.

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, dalam sambutannya memaparkan sejumlah program unggulan nasional.

Ia mengapresiasi capaian Sulawesi Selatan yang berhasil menurunkan angka stunting dari 27% menjadi 23%, dan menekankan pentingnya intervensi sejak 1.000 hari pertama kehidupan anak.

“Pemerintah pusat akan terus berupaya menurunkan angka stunting melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah dan lembaga masyarakat,” ujar Wihaji.

Menteri Wihaji juga menyoroti angka kepala keluarga perempuan yang tinggi di Sulawesi Selatan, yakni mencapai 409.000 orang, termasuk 53.000 orang di Kota Makassar. Untuk mengatasi hal ini, diluncurkan program pemberdayaan perempuan, termasuk Gerakan Ayah Hebat Indonesia (GAHI) yang mendorong peran aktif ayah dalam pengasuhan keluarga.

Permasalahan lansia pun menjadi perhatian. Saat ini, jumlah lansia di Indonesia mencapai 11,7%, dan diperkirakan meningkat hingga 20% pada 2045. Pemerintah meluncurkan program “Lansia Terdaya” yang memberikan aktivitas sosial, rekreatif, dan dukungan moral melalui program seperti sekolah lansia.

Berbagai program unggulan lainnya juga turut diperkenalkan, antara lain:

Gerakan Orang Tua Asuh (telah membantu 200.000 anak dengan total dana Rp 150 miliar)
Taman Asuh Anak
Super APP Basis Data
Kampung KB

“Ini adalah amanah yang harus kita kerjakan bersama,” tegas Menteri Wihaji. Ia berharap kolaborasi yang kuat dari semua pihak dapat mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkualitas, dimulai dari keluarga yang tangguh.

Program-program cepat (quick win) ini diharapkan bisa didistribusikan secara efektif melalui para penyuluh yang tersebar di seluruh wilayah Sulsel.

Rangkaian kegiatan HARGANAS 2025 juga berlangsung meriah, antara lain: jalan santai, pameran, booth pelayanan, “Mekar KB Keren”, area santai keluarga, sport session, gala dinner, opening ceremony, edutalk, lomba-lomba, kunjungan ke Kampung KB dan Kampung Ramah Stunting (KRS), serta kuliah umum.

Puncak acara ditandai dengan peluncuran program inovatif “Simponi Keren” (Single Parent Membangun Potensi Anak Indonesia Kreatif dan Berencana). (uni/*)

News Feed