FAJAR, JAKARTA — Tak ada selebrasi, tak ada iring-iringan trofi, dan sorak kemenangan pun urung terdengar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Harapan tinggi itu kandas di kaki Vietnam. Timnas Indonesia U-23 harus puas sebagai runner-up setelah kalah tipis 0-1 di final Piala AFF U-23, Selasa malam (29/7).
Gol tunggal Nguyen Cong Phuong di babak pertama menjadi pembeda dalam laga yang penuh tekanan itu. Garuda Muda, yang tampil meyakinkan sejak fase grup hingga semifinal, justru antiklimaks di partai puncak.
Sejak menit pertama, Indonesia mencoba menguasai jalannya pertandingan. Inisiatif serangan dibangun lewat kombinasi cepat dari Kadel Arel, Robi Darwis, hingga Jens Raven. Bahkan, peluang emas sempat hadir di menit ke-5 lewat sundulan Raven, namun bola masih melambung.
Namun perlahan, Vietnam menunjukkan kelasnya. Mereka keluar dari tekanan dan balik menekan. Menit ke-13, tembakan Nguyen Van Truong nyaris membuat pendukung Indonesia terdiam, walau bola masih melebar. Hingga akhirnya, menit ke-37, gawang Muhammad Ardiansyah bergetar. Dari situasi sepak pojok, kemelut terjadi, dan Cong Phuong melepaskan tembakan keras yang tak bisa dibendung. 1-0 untuk Vietnam.
Lini tengah Indonesia tampak kesulitan menembus blok pertahanan Vietnam. Pola serangan monoton, mudah ditebak, dan kurang variasi. Hal ini membuat Arhan, Daffa Fasya, hingga Marselino sulit menciptakan celah berbahaya.
Masuk babak kedua, pelatih Gerald Vanenburg coba menyegarkan lini serang dengan pergantian pemain. Serangan demi serangan dibangun, namun Vietnam terlalu solid. Harapan sempat menggantung lewat lemparan jauh Robi Darwis yang menjadi andalan, tapi Dewi Fortuna belum juga berpihak.
