Setelah upacara pembukaan, kegiatan pun dimulai dengan berbagai aktivitas menarik yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan kepanduan dan kerja sama. Peserta dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengikuti berbagai jenis lomba, seperti olahraga, permainan tim, dan kegiatan outdoor lainnya. Setiap kegiatan tidak hanya menguji keterampilan fisik, tetapi juga kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi dengan teman satu tim.
Para siswa juga mendapatkan kesempatan untuk mengikuti workshop yang berfokus pada pengembangan keterampilan, seperti kepemimpinan, manajemen waktu, dan keterampilan bertahan hidup. Melalui workshop ini, peserta belajar untuk saling mendukung dan menghargai perbedaan di antara mereka.
Di hari ke tiga seluruh peserta mengikuti long march dengan jarak kurang lebih 8 kilometer, peserta diperkenalkan dan singgah di tempat-tempat bersejarah di kota Port Said. Malamnya peserta mengikuti api unggun, pada kesempatan ini kontingen Sekolah Indonesia Cairo menampilkan silat Tapak Suci, tari daerah Indonesia komplit dengan pakaian adat Nusantara. Di akhir penampilan mereka mengajak seluruh peserta yang hadir dan tamu undangan untuk menari Gemufamire bersama-sama menambah suasana api unggun semakin meriah.
Bapak Abdul Muta’ali, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo, juga hadir dan memberikan komentar positif mengenai kegiatan ini. Beliau mengungkapkan, “Saya sangat mengapresiasi inisiatif yang diambil oleh Kepanduan Mesir dan semua panitia yang terlibat dalam menyelenggarakan Summer Scout Camp ini. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kepemimpinan di kalangan siswa. Selain itu, interaksi antara peserta dari berbagai negara akan memperkuat hubungan antarbudaya. Saya berharap para peserta dapat mengambil pelajaran berharga dari pengalaman ini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.”