English English Indonesian Indonesian
oleh

Tudingan Ijazah Palsu Jokowi: Isu Receh atau Luka Serius dalam Legitimasi Kepemimpinan?

FAJAR, MAKASSAR — Tak ada lagi cerita tentang Jokowi sebagai mantan presiden yang menutup masa jabatannya dengan bangga. Nama itu kini seperti tenggelam, dikubur oleh isu ijazah palsu yang tak kunjung padam.

Setiap hari, di layar kaca, di media sosial, di ruang-ruang diskusi publik, selalu saja muncul tudingan lama: Apakah ijazah Jokowi asli?

Terakhir, saat Jokowi menghadiri reuni angkatan ’80 Fakultas Kehutanan UGM di Sleman, acara yang seharusnya menjadi panggung nostalgia itu malah kembali diseret ke pusaran isu yang sama. Di balik tawa dan pelukan hangat teman lama, masih ada pertanyaan usang yang harus dijawab: Benarkah dia pernah kuliah di sini?

Namun bagi Mustoha Iskandar, salah satu rekan seangkatan Jokowi, tudingan itu tak hanya lucu, tapi juga menyakitkan.

“Pasti asli. Gimana enggak? Wong teman-temannya masih hidup semua,” tegas Mustoha.

Ia memang belum pernah melihat langsung ijazah Jokowi. Tapi kenangan mereka terlalu banyak untuk bisa direkayasa. Kelas bersama, pulang naik motor bareng, hingga mendaki gunung dalam rangka praktik lapangan.

“Masak kita semua mau berbohong? Sinting apa? Teman settingan demi Jokowi? Itu gila,” ucapnya geram.

Bahkan, kata Mustoha, sejumlah teman angkatan sudah diperiksa sebagai saksi di Polda Metro Jaya. Mereka siap bersaksi di persidangan—jika itu memang dibutuhkan.

Nada yang sama datang dari Heri Tribasuki. Ia bahkan bersumpah demi Allah, bahwa Jokowi adalah teman seangkatannya di Fakultas Kehutanan UGM.

“Kami praktek bareng di Cilacap, Gunung Slamet, Ngawi, Ponorogo, Madiun. Saya di Pasar Sore, beliau di Randublatung. Saya tahu betul,” tegas Heri.

News Feed