MAROS, FAJAR — Kawasan Moncongle terendam banjir parah Februari 2025. Ada dugaan, pembukaan jalur air menuju sungai besar jadi pemicunya.
Awal tahun lalu, baru satu sisi jalan yang drainasenya terhubung ke kanal. Tepatnya sisi barat. Saat ini, Pemkab Maros juga mulai menghubungkan drainase timur dengan sungai besar di depan Perumahan Grand Sulawesi.
Situasi ini membuat warga perumahan waswas. Apalagi, untuk pertama kali tahun ini rumah mereka terendam banjir. Tepatnya ketika sungai dihubungkan langsung dengan drainase tanpa pintu air.
“Memang bagus jika drainase dihubungkan ke sungai, tapi harus ada pintu airnya. Jika volume air sungai besar, pintu air harus ditutup agar tak masuk ke perumahan,” beber Siraj, salah seorang warga perumahan di Moncongle, Minggu, 27 Juli 2025.
Air sungai berpotensi menjadi ancaman lantaran di bagian utara koneksi jembatan dan drainase, posisinya menurun alias lebih rendah. Hal ini akan membuat aliran sungai mengalir ke perumahan warga kala volumenya tinggi.
“Dalam situasi air sungai tak besar, airnya tidak masuk ke perumahan,” tandas pekerja wiraswasta itu.
Solusi kedua, sungai yang menjadi pembuangan drainase dari arah SPBU Moncongle, mesti diperdalam. Apalagi, kala banjir lalu, material kayu, ranting, sampah, dan batang pisang membentuk bendung tepat di bawah jembatan.
“Saran kami kepada Pak Bupati, sebaiknya dibuatkan pintu air, supaya ketika air sungai meluap, saluran ditutup. Karena kalau tidak ditutup, otomatis air dari luapan sungai akan mengalir ke Perumahan Bumi Findaria Mas 1,” pinta Siraj.
Mulai Kerja
Saat ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ({UPR) Maros mulai mengerjakan drainase di Jalan Poros Moncongloe, Kecamatan Moncongloe, Maros.
Langkah ini untuk menyikapi banyaknya keluhan mengenai kondisi jalan poros yang menghubungkan Desa Moncongloe-Moncongloe Lappara-BTP (Makassar), tepatnya di depan SPBU Moncongloe.
Jalur itu kerap tergenang air saat hujan. Bahkan hujan sehari sering menimbulkan genangan berhar-hari. Pantauan FAJAR, Minggu, 27 Juli 2025, dalam situasi prakemarau pun genangan masih ada di lokasi itu.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Maros Alfian Amri mengatakan selama proses pengerjaan drainase ini dilakukan penutupan jalan. “Agar pekerjaan dapat berjalan lancar, sistem buka tutup,” katanya.
Drainase yang dikerja saat ini diguankan untuk saluran pembuang. “Minimal dapat membantu mengatasi genangan saat musim hujan di Ballapati-Moncongloe,” sebutnya.
Pengerjaannya ditargetkan berjalan hingga November 2025. Artinya, jangka waktu pekerjaan tiga bulan yang dimulai sejak Juli.
Atasi Genangan
di Depan SPBU
KAWASAN simpang Moncongle yang tepat di sisi SPBU kerap menjadi hambatan pengendara. Genangan sering terjadi sehingga kerap banyak kendaraan mogok.
Camat Moncongloe, Herwan, saat dikonfirmasi mengatakan pengerjaan drainase ini dilakukan untuk mengurai permasalahan banjir yang kerap terjadi saat hujan turun.
“Jadi selama ini, kan, ketika hujan turun pasti akan ada genangan air di depan SPBU. Makanya dibuatkah drainase ini,” jelas Herwan.
Dia juga mengatakan selama jalan ditutup, warga bisa melintasi jalan alternatif lainnya. Salah satunya via Moncongloe Lappara-Antang atau lurus-lurus ke simpang Puskesmas.
Terpisah Bupati Maros AS Chaidir Syam mengatakan untuk pembuatan drainase ini anggarannya sekitar Rp500 juta.
“Untuk arus lalu lintas sementara dialihkan menuju perempatan Puskesmas Moncongloe menuju ke Desa Moncongloe Lappara tembus Antang atau ke Pattallassang Gowa,” sebutnya. (uca-rin/zuk)