FAJAR, MAKASSAR — Matahari baru saja terbit di ufuk timur Makassar, membiaskan semburat oranye ke atas atap rumah-rumah yang basah oleh embun. Di balik jendela kaca sebuah rumah sederhana, Lina Herlina, seorang jurnalis media nasional, tengah menatap layar laptopnya dengan mata penuh fokus.
Pagi itu seperti biasanya, ia sedang menyunting video liputan tentang kehidupan nelayan di pulau-pulau kecil Sulawesi Selatan. Bukan kali pertama ia membuat laporan dari daerah terpencil, tapi baru kali ini ia bisa tersenyum lega tanpa cemas memikirkan lamanya waktu unggah file video berdurasi panjang ke redaksi pusat di Jakarta.
“Upload 2GB cuma butuh beberapa menit. Dahulu Dulu bisa sejam lebih,” gumamnya sambil menyesap kopi hitam, Senin, 28 Juli 2025.
Sejak Telkomsel menghadirkan jaringan 5G di Makassar, hidup Lina berubah. Tak lagi ia harus menunggu di kafe dengan koneksi Wi-Fi lambat, atau menunda deadline karena file terlalu besar. Kini, ia bisa bekerja lebih efisien bahkan dari rumahnya yang terletak agak jauh dari pusat kota.
“Liputan makin tajam, pengiriman makin cepat. Seolah Telkomsel tahu betul apa yang dibutuhkan jurnalis lapangan,” ucapnya sambil tersenyum.
Telkomsel, dengan komitmennya menghadirkan jaringan 5G yang terdepan dan terluas di Indonesia, bukan sekadar menghadirkan koneksi cepat. Ia membawa perubahan nyata terutama bagi para profesional seperti Lina, yang menggantungkan hidup pada akses data dan kecepatan informasi.
Lebih dari sekadar sinyal, jaringan ini menjadi jembatan penghubung antara kisah-kisah dari pelosok dengan dunia. Menyatukan suara rakyat dengan para pengambil kebijakan. Memberdayakan kehidupan bangsa satu unggahan video, satu liputan berita, satu perubahan sosial pada satu waktu.
