FAJAR, MAROS — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Gelombang 114 Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar program edukatif dan kreatif berupa pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari limbah minyak jelantah. Kegiatan ini berlangsung di GOR Bulutangkis Desa Pattontongan, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, dengan melibatkan ibu rumah tangga sebagai peserta utama.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat, khususnya dalam mengelola limbah rumah tangga seperti minyak jelantah yang selama ini kerap dibuang sembarangan dan berpotensi mencemari lingkungan.
Melalui kegiatan ini, tim mahasiswa KKN-T memperkenalkan cara pengolahan minyak jelantah menjadi produk bernilai guna tinggi, yaitu lilin aromaterapi yang ramah lingkungan.
Proses pembuatan lilin aromaterapi dilakukan secara sederhana dan ekonomis, dimulai dari penyaringan minyak jelantah, pencampuran dengan bahan tambahan seperti stearin, pewarna, dan minyak esensial, hingga pencetakan lilin. Produk akhir berupa lilin beraroma tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat.
Pelatihan ini disambut antusias oleh para peserta. Ibu-ibu rumah tangga terlihat aktif mengikuti setiap tahapan, bahkan menunjukkan minat untuk mengembangkan keterampilan ini sebagai sumber penghasilan tambahan.
Ketua BUMDes Desa Pattontongan, Suriani, mengapresiasi kegiatan tersebut.
“Dengan adanya praktik pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, warga sangat antusias karena bahan dan proses pembuatannya sederhana, dan hasilnya memuaskan,” ungkapnya.