Persijap juga terus memantau adaptasi pemain asing mereka. Sebagian besar datang dari luar negeri, dan proses penyesuaian terhadap cuaca, tempo permainan, serta gaya sepak bola Indonesia masih berlangsung.
“Mereka harus menyesuaikan diri dengan tempo dan transisi yang berbeda,” ujar Lemos.
29 Pemain Siap Tempur
Dalam launching tim yang digelar di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, Sabtu (26/7), Persijap resmi memperkenalkan 29 pemain, termasuk beberapa wajah asing yang disiapkan untuk jadi pembeda. Mario Lemos yang baru bergabung awal musim ini langsung membawa filosofi kerja keras dan permainan intens.
“Setiap kali main di Jepara, tim harus bertarung dan punya mentalitas kuat. Kami harus jadi lawan yang sulit dihadapi,” tegasnya usai laga uji coba.
Bahan Bakar Promosi dan Mental Underdog
Persijap adalah salah satu dari tiga tim promosi Super League musim ini, bersama PSIM Yogyakarta dan Bhayangkara FC Presisi Lampung. Tiket promosi mereka amankan usai menumbangkan PSPS Pekanbaru dalam laga perebutan tempat ketiga Liga 2 awal tahun ini. Kemenangan itu mengakhiri penantian panjang sejak terakhir bermain di kasta tertinggi pada 2014.
Presiden klub Muhammad Iqbal Hidayat menegaskan bahwa Persijap tidak akan menjadi pelengkap. “Kami akan bertarung di setiap laga. Kami tidak datang untuk sekadar mengisi kompetisi,” ujarnya.
PSM Tak Bisa Santai
Di atas kertas, PSM Makassar masih menjadi unggulan dengan status tuan rumah dan pengalaman panjang di level atas. Namun dengan segala persiapan matang, motivasi tinggi, dan kondisi tim yang tengah membangun ulang komposisi, Persijap berpotensi jadi batu sandungan di awal musim.