FAJAR, JAKARTA — Lulus. Sarjana. Lalu diangkat jadi Pegawai Negeri Sipil. Seharusnya, momen ini menjadi puncak kebahagiaan, terutama bagi pasangan yang berjuang bersama dari bawah. Namun, bagi seorang pria yang bekerja sebagai buruh bangunan, kisah itu justru berubah menjadi luka yang sulit sembuh.
Setelah istrinya resmi diangkat sebagai PNS, ia justru digugat cerai. Bukan karena perselingkuhan atau kekerasan dalam rumah tangga, tapi karena sang istri mengaku malu memiliki suami yang bekerja sebagai kuli bangunan.
Kisah ini viral di media sosial setelah dibagikan di akun gosip Instagram Lambe Turah. Meski identitas pasangan itu tidak diungkap, cerita mereka menyedot perhatian publik. Simpati berdatangan. Banyak yang marah, dan mungkin sana tak sedikit yang menangis.
Namun, yang lebih mengejutkan: kisah ini bukan satu-satunya.
Fenomena serupa diam-diam terjadi di banyak tempat. Setelah menerima SK Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), sejumlah guru justru memilih mengakhiri pernikahannya.
Data terbaru mengonfirmasi hal itu. Di Pandeglang, Banten, sebanyak 50 guru mengajukan gugatan cerai terhadap pasangannya, setelah mereka diangkat sebagai PPPK.
“Ada sekitar 50 orang,” ungkap Kepala Bidang Ketenagaan Dindikpora Pandeglang, Mukmin, kepada wartawan dikutip FAJAR dari detik.
Fenomena ini juga mencuat di wilayah lain, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, hingga Banten. Sebuah tren sosial yang memunculkan tanya besar: mengapa status baru seolah mengubah arah cinta?
Banyak pihak menilai, perubahan status sosial, peningkatan penghasilan, serta pergaulan di lingkungan kerja baru turut membentuk perspektif dan sikap yang berbeda. Ironisnya, mereka yang dulu mendampingi dari nol justru disingkirkan ketika hidup mulai menanjak.
