Itu yang dimiliki Ardiansyah. Itu pula yang membuat Vanenburg percaya, lalu menaruh nama Ardiansyah di starting eleven saat Indonesia melakoni laga demi laga di Piala AFF U-23.
Kepercayaan itu dijawab dengan kerja nyata. Clean sheet di fase grup. Lalu tampil sebagai pahlawan saat Indonesia menaklukkan Thailand di semifinal lewat drama adu penalti. Ardiansyah menjadi tembok terakhir yang membuat lawan frustrasi. Ia tak hanya berdiri di bawah mistar, tapi juga berdiri atas keyakinannya sendiri.
Dari pilihan ketiga di klub, menjadi pilihan utama di tim nasional. Kisah Ardiansyah adalah kisah tentang tekad yang tak pernah layu, meski tertutup bayang-bayang besar. Tentang kerja diam-diam yang akhirnya bersuara lantang. Dan tentang satu hal yang tak pernah lekang: percaya bahwa saat waktunya tiba, tak ada yang bisa menahan cahaya untuk bersinar.