English English Indonesian Indonesian
oleh

Antisipasi Kasus Oplosan, Pimwil Bulog Sulsel-Sulbar Sidak di Selayar

Yang kedua, Bulog mengeluarkan edaran atau himbauan langsung kepada pengecer-pengecer agar melakukan penyaluran SPHP sesuai ketentuan.

“Di mana, apabila melanggar ketentuan tersebut sudah ada surat pernyataan yang ditandatangani bahwa setiap pengecer akan dikenakan denda dan sanksi secara hukum,” tegasnya.

Dalam menjalankan program SPHP ini Bulog juga menggandeng satgas pangan dan dinas ketahanan pangan setempat.

Mereka bersama-sama melakukan pemantauan langsung ke toko-toko atau pengecer yang menjadi penyalur atau titik outlet penjualan beras SPHP.

“Kami secara rutin melakukan pemantauan dengan tim satgas pangan dan dinas ketahanan pangan, baik di provinsi maupun di kabupaten kota,” tandasnya.

Di Selayar sendiri, ada 10.734 keluarga penerima manfaat program SPHP. Masing-masing keluarga bisa membeli 20 kg (10 kg per bulan) atau total 214 ton untuk Juni dan Juli.

Khusus di Gudang Kolo-Kolo yang terletak di Kecamatan Bontoharu, Kepala Gudang, Sabaruddin menyatakan mereka punya kapasitas 1.000 ton. Dengan total stok sekitar 300 ton.

Untuk diketahui, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman hari ini mengungkapkan temuan pengoplosan beras SPHP milik Perum Bulog di Riau.

Amran menyebut jajaran Polda Riau berperan dalam pengungkapan kasus ini.

Kepolisian mengungkapkan dua modus operandi tersangka berinisial R.

Pertama, pelaku mencampur SPHP Bulog dengan beras berkualitas buruk atau reject.

Kedua, membeli beras murah dari Pelalawan lalu mengemas ulang dalam karung bermerek premium.

Polda Riau menyita 9 ton beras oplosan dari tersangka R yang merupakan pengusaha atau distributor lokal. Barang bukti yang disita meliputi 79 karung beras SPHP oplosan, empat  karung bermerek premium berisi beras rendah, 18 karung kosong SPHP, timbangan digital, mesin jahit, dan benang jahit.

News Feed