English English Indonesian Indonesian
oleh

DL Entertainment Ajak Guru-Guru Di Makassar Nonton “Cyberbullying”


Kata Liani, DL Entertainment berharap film ini bisa menjadi gerakan nasional untuk mengedukasi masyarakat akan bahaya cyberbullying dan pentingnya menjadi pengguna media digital yang bijak, beretika, dan bertanggung jawab.


Penulis sekaligus sutradara film Cyberbullying, Rusmin Nuryadin, mengatakan ide cerita film ini berangkat dari kegelisahan pribadinya sebagai orang tua.


“Saya melihat anak saya hidup di dua dunia: nyata dan maya. Akses ke dunia digital sudah sangat terbuka. Film ini sebagai alarm, sebagai peringatan bagi kita semua,” katanya.
Rusmin menyebut proses produksi film ini cukup menantang, terutama karena banyak melibatkan anak-anak usia 14 tahun ke bawah.


“Tapi mereka luar biasa. Meski ini film pertama saya yang melibatkan banyak anak, dengan kesabaran dan semangat, semuanya berjalan lancar,” ucapnya.


Dalam film ini, Rusmin menyelipkan pesan penting tentang etika bermedia sosial. Ia menegaskan bahwa banyak pelaku perundungan digital tidak sadar bahwa apa yang mereka lakukan termasuk dalam kategori kekerasan.


“Kadang kita anggap bercanda, padahal sudah menyakiti. Melalui film ini, kami ingin membuka mata masyarakat bahwa ada konsekuensi hukum dan psikologis dari cyberbullying,” jelasnya.


Salah satu kejutan dalam film ini adalah kehadiran Roy Suryo sebagai special appearance, yang menurut Rusmin menambah bobot pesan edukatif dari film ini.
Film Cyberbullying juga menggunakan bahasa Indonesia agar bisa menjangkau penonton secara nasional.


Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar, Dr. Muhammad Roem, memberikan apresiasi tinggi terhadap film ini. Pasalnya bukan hanya tontonan, tapi tuntunan. Dunia digital itu bisa membangun, tapi juga bisa menghancurkan.
“Peran orang tua jadi kunci utama dalam membimbing anak-anak di dunia maya,” ujarnya.

News Feed