English English Indonesian Indonesian
oleh

Berkat Kejar Mimpi CIMB Niaga, Rappo Sukses Ciptakan Lifestyle Unik dari Limbah Plastik

Di samping itu, tambah Hasmini, hasil dari menjahit dan mengumpulkan sampah plastik dapat membantu perekonomian masyarakat di permukiman yang profesi kepala keluarga di sana didominasi nelayan. “Saya bisa bantu-bantu beli kebutuhan di rumah. Bisa kasih jajan saudara juga,” senyumnya.

Koord Ops and Waste Management Rappo Indonesia, Giofany Firmansyah (26), memaparkan, Rappo Indonesia kini telah memiliki dua rumah produksi. Selain di Kelurahan Untia, ada juga di Depok, Jawa Barat.

“Kalau di Makassar, kita memang sasar wilayah pesisir. Di Depok itu lokasinya di tengah permukiman padat penduduk,” jelasnya, saat ditemui di lokasi.

Gio, sapaannya, menyebut, 16 orang perempuan lokal aktif di Makassar, menjadi mitra penjahit tas berbahan limbah plastik tersebut. Sementara di Depok, ada empat orang mitra penjahit perempuan lokal.

Untuk bahan baku limbah plastik, Rappo bekerja sama dengan beberapa pihak. Selain donasi limbah plastik dari korporasi atau instansi, pihaknya juga mendapatkannya dari sejumlah usaha laundry. Bahkan, kata Gio, baru-baru ini sebuah mal besar di Jakarta mengirimkan kantong-kantong plastik cukup banyak. Sebab aturan berbelanja di mal tersebut tak boleh lagi menggunakan kantong plastik.

“Kalau kerja sama dengan usaha laundry itu, plastik-plastik kresek dari pelanggan mereka dikumpulkan dan kita beli. Ada juga sampah kantong plastik dari masyarakat,” ujarnya.

Menurut Gio, rumah produksi tetap berjalan tiap hari. Jika ada pesanan, maka jumlah produksi meningkat untuk diselesaikan sesuai keinginan pemesan. Jumlah pesanan bisa berkisar ratusan, hingga ribuan tas. Beruntung, para mitra penjahit cukup gesit.

News Feed