FAJAR, MAKASSAR — Di Indonesia, pesona pemain Brasil tak pernah benar-benar redup. Dari masa ke masa, klub-klub besar terus melirik talenta Negeri Samba. Mereka datang membawa teknik tinggi, visi bermain yang khas, dan tentu saja, jejak sejarah panjang yang telah lebih dulu ditorehkan rekan senegara mereka.
Musim ini, tren itu berlanjut. Persija Jakarta dan PSM Makassar jadi dua tim yang cukup gencar mengandalkan pemain Brasil untuk kompetisi Super League 2025/2026.
Persija mendatangkan satu nama yang tak asing di Serie B Brasil: Allano Lima. Pemain sayap berusia 30 tahun ini bukan sembarang rekrutan. Bersama Operário Ferroviário, ia baru saja meraih gelar juara Campeonato Paranaense 2025, turnamen kasta regional yang bergengsi di Brasil. Ia tampil dalam 22 laga, mencetak satu gol dan dua assist, serta menjadi bagian penting dari skuad utama.
Tak butuh waktu lama bagi Allano untuk mencuri perhatian. Dalam waktu singkat, ia jadi pemain kunci dan Persija, yang tengah membangun ulang kekuatan sayap, langsung mengamankan jasanya. “Allano mengakhiri kariernya bersama klub dengan penampilan luar biasa,” tulis Operário dalam pernyataan perpisahannya.
Allano datang ke Jakarta dengan nilai pasar yang tidak kecil, sekitar Rp 5,21 miliar, menurut situs Transfermarkt. Namun Persija tampaknya tak ragu. Pengalaman dan kecepatannya jadi alasan utama. Ia diharapkan menjadi motor baru di sisi lapangan, sekaligus memperkuat kreativitas lini depan Macan Kemayoran.
Tapi menariknya, nama Lima bukan barang baru di sepak bola Indonesia apalagi bagi penggemar PSM Makassar.