FAJAR, MAKASSAR— Tremor atau getaran tidak terkendali pada tangan bukan hanya mengganggu aktivitas, tapi juga bisa menjadi tanda adanya gangguan pada sistem saraf.
Kondisi ini sering diabaikan karena dianggap biasa, padahal dalam beberapa kasus dapat menandakan gangguan neurologis serius.
Dokter Spesialis Neurologi Konsultan dari Siloam Hospital Makassar, dr. Lilian Triana Limoa, M.Kes, Sp.N(K), menjelaskan bahwa tremor umumnya terjadi akibat faktor, mulai dari penggunaan otot tangan secara berlebihan, konsumsi stimulan, hingga gangguan saraf degeneratif.
“Gejala-gejala tremor sering dialami oleh para seniman seperti pemahat, pelukis, ataupun profesi lain yang mengandalkan kerja tangan secara intens,” tuturnyq.
Kata dia, tangan bisa terasa bergetar, kaku, hingga nyeri karena otot digunakan terus menerus tanpa relaksasi yang cukup. Kondisi overuse atau kelelahan otot merupakan penyebab utama tremor pada kelompok tertentu.
“Ketika otot tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup, otot tidak bisa rileks sehingga menimbulkan getaran secara tidak sadar Penyebab lain yang turut memicu tremor adalah gaya hidup yang tidak seimbang,” ucapnya.
Beberapa individu, terutama yang bekerja hingga larut malam, cenderung mengonsumsi kafein dan stimulan secara berlebihan.
Zat ini, kata dia, memicu sistem saraf bekerja lebih aktif dari biasanya, yang pada akhirnya bisa menimbulkan tremor. Tak hanya itu, usia juga berperan dalam terjadinya tremor. Memasuki usia 30 hingga 40 tahun, tubuh mulai mengalami proses degeneratif alami yang mempengaruhi sistem saraf dan motorik halus.