English English Indonesian Indonesian
oleh

Pengamat: Jokowi Bukan Garansi PSI Berkembang di Sulsel

Dengan demikian, PSI tetap memiliki peluang berkembang. Asalkan, mampu melepaskan diri dari ketergantungan figur, membangun basis akar rumput, serta menyampaikan gagasan yang benar-benar menyentuh kebutuhan publik, khususnya anak muda.

“PSI tidak boleh berhenti di panggung simbolik. Ia harus jadi partai yang benar-benar bekerja, punya identitas kuat, dan mampu merebut ruang di tengah dominasi partai-partai lama,” pungkasnya.

Butuh Bukti

Pengamat Politik Universitas Bosowa, Arief Wicaksono menyebut, untuk konteks Sulsel, kondisinya serupa dengan tingkat nasional.

“Setali tiga uang dengan di pentas nasional. Belum ada kinerja signifikan dari pemilu ke pemilu. PSI memang harus bekerja sangat keras jika ingin mengejar ketertinggalannya,” tegasnya.

Namun demikian, potensi PSI untuk berkembang tetap terbuka. “Potensinya tetap ada. Bahkan kalau bisa bertahan seperti sekarang ini dalam sepuluh tahun ke depan saja, itu sudah luar biasa,” katanya.

Kunci utama PSI untuk bisa bersaing ke depan adalah membangun basis akar rumput secara serius, menghadirkan tokoh lokal yang relevan, dan tidak hanya mengandalkan simbol-simbol nasional.

“PSI juga perlu lebih aktif memanfaatkan momentum politik seperti pilkada dan event pemuda untuk menghidupkan identitasnya sebagai partai anak muda yang progresif,” ujarnya. (sae/zuk)

News Feed