English English Indonesian Indonesian
oleh

Nermin Haljeta: Dari Bomber Andalan PSM Makassar ke Senjata Mematikan PSIM, Menatap Laga Berat Lawan Persebaya Surabaya 

FAJAR, YOGYAKARTA — Musim 2024/2025 lalu, nama Nermin Haljeta tak pernah lepas dari sorotan setiap kali PSM Makassar mengobrak-abrik pertahanan lawan di Super League. Striker asal Slovenia itu mencetak 12 gol dalam 29 pertandingan, menjadikan dirinya andalan utama lini depan Pasukan Ramang. Namun, musim baru ini, Haljeta memutuskan jalur berbeda  meninggalkan PSM dan berlabuh di PSIM Jogjakarta, tim promosi yang penuh ambisi di Super League 2025/2026.

Mengapa Haljeta memilih PSIM?

Keputusan ini tentu mengejutkan banyak pihak. PSIM, dengan status tim promosi, biasanya tak bisa langsung memboyong pemain dengan rekam jejak sehebat Haljeta. Tapi ada cerita lebih dalam di balik langkah itu. PSIM, yang dipimpin pelatih Belanda Jean-Paul van Gastel, menyiapkan proyek besar: menjadi kekuatan yang serius dan kompetitif sejak musim pertama mereka kembali di kasta tertinggi.

Haljeta melihat ini sebagai tantangan sekaligus peluang. Ia tak lagi ingin sekadar menjadi pelengkap di tim besar, tapi menjadi motor utama dalam skema permainan yang mengandalkan ketajaman dan pengalaman.

Peran Haljeta di PSIM: Lebih dari Sekadar Pencetak Gol

Secara teknis, Haljeta membawa kualitas berbeda ke PSIM. Ia bukan hanya striker tengah yang menunggu bola datang; pergerakannya cerdik, mampu menarik bek lawan ke area kosong, memberi ruang bagi rekan setimnya untuk menyerang. Ia juga punya naluri tajam membaca situasi dalam kotak penalti, serta eksekusi yang presisi dari berbagai posisi.

Di PSIM, Haljeta akan bekerja sama dengan pemain asing lain seperti gelandang kreatif Ze Valente dan striker cepat Deri Corfe. Kombinasi ini berpotensi membuka variasi serangan yang sulit dibendung. Jika Valente mampu mengontrol tempo dan mengirim umpan terukur, Haljeta akan jadi ujung tombak yang memanfaatkan peluang tersebut.

News Feed