FAJAR, MAROS — Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia (FKM UMI), Dr. Suharni A. Fachrin, S.Pd., M.Kes., memimpin kegiatan pengabdian kepada masyarakat bagi para pengrajin besi tradisional di Desa Bonto Bunga, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2025. Tim pengabdi terdiri dari Dr. Suharni selaku ketua, Ns. Fatma Jama, S.Kep., M.Kes. (dosen Prodi Kesehatan Masyarakat FKM UMI), serta Hukma Ratu Purnama, SE., MM. (dosen Ekonomi).
Kegiatan ini menyasar kelompok usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pengrajin besi tradisional “Panre’ Tutu” yang telah dirintis sejak tahun 1997 di Desa Majalling. Produk-produk mereka, seperti golok berbahan baja PER yang telah ditempa dan disepuh, dikenal tajam dan kuat, serta memiliki nilai estetika dan fungsional yang tinggi.
Dr. Suharni menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi para pengrajin, mengingat produksi mereka saat ini masih belum mampu memenuhi permintaan pasar. Selain itu, proses pemotongan dan pengeboran besi masih dilakukan secara manual sehingga membutuhkan waktu lama.
“Dari hasil observasi kami di workshop mitra, mereka belum dilengkapi peralatan keselamatan kerja, termasuk Alat Pemadam Api Ringan (APAR), padahal proses pemanasan logam menggunakan api terbuka cukup berisiko,” jelasnya.
Sementara itu, Hukma Ratu Purnama menambahkan bahwa solusi yang ditawarkan dalam program ini mencakup implementasi teknologi tepat guna untuk pemotongan besi, penyediaan dan penerapan alat pelindung diri (APD) seperti baju tahan panas, sepatu boot, serta kacamata pelindung dari sinar las.
Ns. Fatma Jama menekankan pentingnya peningkatan pengetahuan para pengrajin mengenai kesehatan dan keselamatan kerja (K3), termasuk manajemen keperawatan luka akibat kecelakaan kerja.
“Tujuan akhir dari program ini adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui UMKM yang lebih aman dan produktif,” ujar Fatma.
Program ini diharapkan mampu mendorong pelestarian kerajinan tradisional sekaligus meningkatkan daya saing dan kesejahteraan para pengrajin besi lokal di tengah arus modernisasi. (*)