English English Indonesian Indonesian
oleh

Cegah Tremor dengan Rutin Relaksasi Otot

FAJAR, MAKASSAR- Untuk mencegah dan mengelola tremor, para ahli kesehatan menyarankan pentingnya menerapkan pola hidup yang seimbang. Salah satu cara sederhana namun efektif dalam mengurangi frekuensi tremor adalah dengan rutin melakukan relaksasi otot. Dokter Spesialis Neurologi Konsultan dari Siloam Hospital Makassar, dr. Lilian Triana Limoa, M.Kes, Sp.N(K) mengatakan teknik ini mencakup peregangan ringan, meditasi, serta latihan pernapasan yang membantu mengurangi ketegangan dan stres pada otot-otot tubuh.“Memberi waktu tubuh untuk beristirahat dan melakukan relaksasi otot secara berkala sangat penting. Aktivitas ini membantu menurunkan rangsangan berlebih pada sistem saraf,” ujarnya.Ia juga mengingatkan bahwa pola hidup sehari-hari seperti konsumsi kafein berlebihan dapat memperburuk gejala tremor. “Kafein memiliki efek stimulan yang bisa meningkatkan respons saraf dan memperparah getaran. Sebaiknya dibatasi,” katanya.Selain relaksasi otot dan pembatasan kafein, menjaga kesehatan mental juga menjadi faktor penunjang utama. “Stres emosional yang berkepanjangan dapat memicu munculnya tremor atau memperburuk kondisi yang sudah ada,” ucapnya.Dokter spesialis saraf Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, dr. Nurussyariah Hammado, SpN, MAppSci, MNeuroSci,  menegaskan latihan fisik ringan secara rutin seperti yoga atau berjalan santai turut disarankan untuk menjaga keseimbangan sistem neuromuskular. “Aktivitas ini membantu mengontrol kerja otot dan saraf, serta memperbaiki koordinasi motorik,” ucapnya.Menurutnya, banyak penderita tremor enggan memeriksakan diri karena menganggap gejalanya sepele. Padahal, deteksi dini sangat penting. “Jangan ragu untuk berkonsultasi jika mengalami tangan bergetar atau gejala-gejala saraf lainnya. Lebih cepat diketahui, lebih cepat tertangani,” tegasnya.Tremor tidak selalu menandakan penyakit serius, namun bisa menjadi gejala dari gangguan neurologis seperti Parkinson atau efek samping dari obat-obatan tertentu. Oleh karena itu, evaluasi medis diperlukan untuk menentukan penyebab pastinya.“Konsultasi rutin dengan tenaga medis dapat membantu menyusun rencana pengelolaan tremor secara lebih tepat, baik melalui terapi fisik, perubahan gaya hidup, maupun penggunaan obat jika diperlukan,” ucapnya.Dengan menerapkan pola hidup sehat, relaksasi otot secara berkala, dan pemantauan medis, tremor dapat dikendalikan dan kualitas hidup penderita pun tetap terjaga.(wis/lin)

News Feed